Saat seorang bayi bertemu tiga anjing baru setahun yang lalu, sudah dipastikan hal ini akan menjadi sebuah hal yang menarik, sebuah hal yang sudah terjadi sekian ribu tahun lamanya. Sejarah sudah membuktikan bahwa hubungan antara seorang anak dan seekor anjing adalah percikan yang manis, sebuah hubungan otomatis yang mengembangkan dan mendorong pertumbuhan manusia. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan kesejahteraan hewan yang berdampingan dengan kesejahteraan manusia dan masyarakatnya. Tidak ada pemisah sama sekali.
Yang Dea Anjani lakukan saat bertemu pertama kali dengan anjing-anjing ini, adalah mencoba berkomunikasi dengan caranya sendiri, sesuatu yang sangat alami sama seperti saat kita bernafas. Keluguannya dibangun dari hubungan historis antara anjing Bali dan orang Bali. Hubungan batin ini sudah diwariskan secara bawah sadar sampai pada generasi termuda. Hingga saat Dea Anjani tumbuh dari seorang bayi menjadi balita setahun kemudian, hubungannya dengan anjing-anjing ini terus tumbuh, yang membuktikan bahwa kesejahteraan tiga anjing ini dan kesejahteraan seorang manusia Bali benar-benar bertalian erat.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories |