The Bali Street Dog
  • Home
  • The Bali Dog & Bali Life
  • The Role of the Bali Dog
  • Culture & Breed Standard
  • Blog
  • Yudhisthira Story
  • Gallery
  • About the Authors
  • Faithful Companions
  • Genetic Parallels
  • Staying Safe Around Dogs
  • The Impact of Rabies
  • Salty A Bali Street Dog Story
  • Contributors
  • About the Logo

Tumpek Kandang.  Simbol Cinta.  Agra Utari

1/25/2018

0 Comments

 
Dia duduk manis. Memandang tuannya, yang sedang melambaikan serangkaian janur di depan matanya.

“Apakah itu mainan?” pikirnya.

Tuannya meminta dia diam, dan dia menuruti, sabar. Si Tuan menaruh benang putih di atas kepalanya, menepuknya pelan. Dia juga mengikat benang lain di tangannya. Dia memandang tuannya memohon supaya dia boleh makan sesajen di depannya – setumpuk biscuit, roti manis dan pisang – yang sudah memelototinya balik dan sangat menggoda. Si tuan menyingkirkan dupa di atas sesajen itu, dan dia tahu itu tanda kalau dia sudah boleh memakannya sekarang. Dia langsung melahapnya sekali makan.

Pemandangan ini sangat lazim dilihat di Bali hari Sabtu lalu. Sabtu lalu bukanlah hari Sabtu biasa untuk para binatang, Sabtu kemarin adalah hari perayaan mereka. Orang Bali memang selalu punya caranya sendiri untuk menghargai alam dan ini adalah salah satunya.

Tumpek Kandang jatuh setiap hari Sabtu Kliwon Wuku Uye (perhitungan kalender Bali), yang merepresentasikan penghargaan kepada hewan yang sudah membantu dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya ini hanya ditujukan pada ternak, namun sekarang hewan peliharaan pun mendapatkan upacara special di hari ini!

Ada serangkaian upacara dan sesajen yang dibuat untuk para hewan sebagai symbol cinta dan penghormatan atas pertolongan mereka. Pada hari tersbeut, hewan akan mendapatkan sesajen seperti yang sering dilakukan di tempat-tempat suci. Sesajen ditujukan kepada Sang Hyang Pasupathi atau Rare Angon yang merupakan seorang gembala.

Agama Hindu Bali mengajarkan harmonisasi hidup bersama hewan dan lingkungan, yang dikenal dengan Tri Hita Karana (hidup dengan lingkungan, Tuhan dan manusia). Hindu percaya ada Tuhan di setiap makhluk, untuk itu kita harus menghargai semua. “Hormati dan cintailah binatang itu karena mereka adalah kekuatan alam semesta” – Sarasamuscaya (manuskrip suci Hindu)

Dengan begitu banyaknya cerita sedih soal hewan dan isu lingkungan yang memburuk di Bali belakangan, Tumpek Kandang seperti tamparan keras untuk kita orang Bali, mengingatkan kita untuk lebih menghargai hewan dan lingkungan. Sebuah pengingat untuk yang lain juga bahwa tradisi Bali tidak hanya tentang kekejaman terhadap hewan. Ada beberapa tradisi manis bersembunyi yang harus kita pertahankan dan rayakan.

Saat aku melambaikan rangkaian janur di depannya, aku berdoa agar dia hidup panjang dan selalu sehat, melindungi kami sekeluarga.

“Apakah dia bahagia?” pikirku.

​Aku minta dia duduk bersabar, dan dia selalu melakukannya dengan baik. Kutaruh benang putih di atas kepalanya, dan satu lagi di kakinya. Dia melihatku seakan bingung, tidak mengerti apa yang aku lakukan. Dia mengintip sesajen di depannya – setumpuk biscuit, roti manis dan pisang – menunggu aba-abaku agar dia bisa menghabiskannya. Aku mengangguk sambil menyingkirkan dupa dari sesajen; dan dia tahu itulah aba-abanya. Dia menghabiskannya dengan cepat. Aku tertawa, Aku tahu dia bahagia. Aku tahu dia dicintai.

Video Credit:  
Putu Karmadita & GEDESANTO channel
https://www.youtube.com/watch?v=5vQ41dt7TCQ&t=17s​
  

0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    January 2021
    August 2020
    July 2020
    May 2020
    April 2020
    February 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    April 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    June 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    February 2015
    October 2014
    September 2014
    July 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    October 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013

    Categories

    All
    Bali Dogs
    Dog
    Rabies

    RSS Feed

  • Home
  • The Bali Dog & Bali Life
  • The Role of the Bali Dog
  • Culture & Breed Standard
  • Blog
  • Yudhisthira Story
  • Gallery
  • About the Authors
  • Faithful Companions
  • Genetic Parallels
  • Staying Safe Around Dogs
  • The Impact of Rabies
  • Salty A Bali Street Dog Story
  • Contributors
  • About the Logo